Lounching 12 Kampung Pengawasan, Bawaslu Komitmen Tekan dan Hapuskan Politik Uang
|
Panti, 13 September 2024 – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pasaman menggelar program "Sosialisasi pengawasan melalui seni budaya sekaligus louncing kampung pengawasan zero politik uang" sebagai upaya untuk menekan dan menghapuskan praktik politik uang menjelang pemilihan serentak yang akan datang. Kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat, wali nagari, tokoh masyarakat, pengurus mesjid, karang taruna, pemilih pemula,pemilih disabilitas, dan Tokoh adat sebagai garda terdepan dalam pengawasan, memastikan bahwa setiap proses pemilihan dapat berjalan dengan jujur, adil, dan transparan.
Ketua Bawaslu Kabupaten Pasaman, Rini Juita, menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam pengawasan pemilihan. “Kami ingin masyarakat sadar akan hak dan kewajibannya dalam menjaga integritas pemilu. Tanpa adanya partisipasi aktif dari masyarakat, tujuan kita untuk menciptakan pemilihan kada yang bersih dari praktik politik uang akan sulit tercapai,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Rini juga menegaskan bahwa kehadiran Bawaslu pada kegiatan ini ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai dampak negatif politik uang. “Kami akan terus berupaya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai konsekuensi hukum dari menerima suap politik, serta pentingnya memilih berdasarkan hati nurani tanpa tekanan dari pihak manapun,” tambahnya.
Camat setempat juga memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini dengan menyatakan, “Pesta demokrasi harus disambut dengan bahagia dan pemilihan yang bersih. Mari kita jaga bersama agar pemilihan kali ini menjadi momen yang membahagiakan untuk kita semua.” Pernyataan ini menegaskan harapan akan terciptanya suasana pemilihan yang aman, nyaman, dan bebas dari kecurangan serta pemilihan badunsanak
Melengkapi dukungan tersebut, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Pasaman, juga memberikan pernyataan yang tegas. “Ambil uangnya, laporkan ke Bawaslu. Kami tidak akan mentolerir praktik politik uang. Kami berkomitmen untuk bertindak tegas terhadap para pelaku yang mencoba merusak integritas pemilu,” tegas Kajari Pasaman.
Bawaslu Kabupaten Pasaman juga menyiapkan saluran pengaduan yang mudah diakses oleh masyarakat untuk melaporkan temuan-temuan terkait politik uang. “Kami ingin masyarakat tahu bahwa suara mereka berarti. Jika mereka menjumpai praktik politik uang, kami siap menerima laporan dan menindaklanjutinya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” jelas Rini.
Bawaslu Kabupaten Pasaman berharap bahwa dengan louching kampung pengawasan ini, masyarakat akan semakin sadar akan hak dan kewajiban mereka dalam melaksanakan pemilihan umum. “Kami ingin masyarakat berpartisipasi aktif dalam mengawasi setiap tahapan pemilu, sehingga praktik politik uang dapat diminimalisir,” imbuh Rini Juita.
Kegiatan ini juga merupakan bagian dari rencana strategis Bawaslu dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan pemilu. Dengan adanya program ini, diharapkan akan muncul rasa memiliki dan tanggung jawab dari masyarakat terhadap proses demokrasi yang sedang berlangsung.
Akhirnya, Bawaslu Kabupaten Pasaman mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menyukseskan pemilu yang bersih dan berintegritas. "Mari kita jaga suara kita, tolak politik uang, dan pastikan pemilihan kali ini berlangsung dalam suasana yang bahagia dan penuh kejujuran," tutup Rini Juita.