Lompat ke isi utama

Berita

"Pemberi dan Penerima Langsung Masuk Neraka" Bawaslu Pasaman Sampaikan Deklarasi Kampung Zero Politik Uang

Rini juita dalam deklarasi kampung pengawasan zero Politik Uang

Rini juita dalam deklarasi kampung pengawasan zero Politik Uang

 

Dua koto, 8 September 2024– Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pasaman resmi meluncurkan program “Kampung Pengawasan” dengan menggelar acara yang meriah dan penuh makna di tengah nuansa seni budaya lokal. Dalam acara yang dimeriahkan oleh pertunjukan ronggeng ini, Bawaslu mengajak masyarakat untuk bersama-sama berkomitmen dalam menolak praktik politik uang, terutama menjelang pemilihan yang akan datang.

Ketua Bawaslu Kabupaten Pasaman, Rini Juita, mengungkapkan pentingnya deklarasi Kampung Zero Politik Uang sebagai langkah awal dalam menciptakan iklim politik yang sehat dan bersih. “Setelah peluncuran kampung pengawasan ini, kami meminta wadah untuk melakukan sosialisasi tentang pentingnya mengawasi praktik politik uang yang sering kali merusak integritas pemilihan,” ungkap Rini dalam sambutannya.

Acara peluncuran ini dihadiri oleh ketua dan anggota bawaslu kabupaten Pasaman,berbagai elemen masyarakat, termasuk perwakilan dari pemerintah daerah tingkat kecamatan dan nagari, tokoh masyarakat, serta warga setempat. Rini Juita menekankan bahwa sinergi antara masyarakat dan Bawaslu sangat diperlukan untuk menciptakan pemilihan yang jujur dan adil. “Kami tidak bisa bekerja sendiri. Kami butuh dukungan dari semua pihak, terutama masyarakat, untuk bersama-sama mengawasi dan melaporkan setiap tindakan yang mencurigakan,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Rini juga mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam program-program yang akan dilaksanakan Bawaslu ke depannya. “Kampung Pengawasan ini bukan hanya sekadar nama, tetapi merupakan komitmen kita semua untuk menjaga hak suara dan memastikan bahwa pemiliha  berlangsung tanpa adanya pengaruh uang,” jelasnya.

Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada deklarasi, tetapi juga dimeriahkan dengan pertunjukan seni ronggeng yang menjadi ciri khas budaya lokal. Melalui seni, Bawaslu berharap dapat menyampaikan pesan-pesan penting mengenai pemihan yang bersih dan transparan kepada masyarakat. “Seni adalah bahasa universal. Dengan menggabungkan seni budaya, kami berharap pesan ini dapat lebih mudah diterima oleh masyarakat,” kata Rini.

Ronggeng, yang merupakan salah satu warisan budaya daerah, menjadi alat untuk menyampaikan pesan-pesan penting mengenai kesadaran politik. Dalam penampilan pertunjukan, para penyanyi menyisipkan pesan-pesan tentang pentingnya menolak politik uang dan mengajak masyarakat untuk memilih berdasarkan hati nurani, bukan karena iming-iming uang atau barang.

Rini juga mengingatkan bahwa peran serta masyarakat sangat penting dalam menjaga integritas pemilihan. “Kami ingin masyarakat tidak hanya menjadi pemilih, tetapi juga menjadi pengawas. Dengan begitu, kita semua bisa berkontribusi dalam menciptakan pemilihan yang berkualitas,” imbuhnya.

Sementara itu, acara ini juga diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran politik di kalangan masyarakat. Bawaslu Pasaman mengajak semua lapisan masyarakat untuk bersama-sama mengawal pemilihan agar bebas dari praktik-praktik yang merugikan. “Kami percaya, dengan adanya Kampung Pengawasan ini, masyarakat bisa lebih berdaya dan memiliki keberanian untuk melaporkan pelanggaran yang terjadi,” kata Rini.

Kegiatan peluncuran Kampung Pengawasan ini berlangsung meriah dengan dihadiri oleh ratusan warga. Mereka antusias mengikuti setiap rangkaian acara, mulai dari pertunjukan seni hingga diskusi tentang pentingnya menjaga integritas pemilihan. Rini Juita berharap, ke depannya, semakin banyak kampung dan desa lain yang akan terinspirasi untuk melakukan hal serupa. “Mari kita jaga bersama hak suara kita. Kita bisa memberikan suara yang terbaik untuk masa depan yang lebih baik,” serunya.

Melalui inisiatif ini, Bawaslu Pasaman berharap dapat menekan angka politik uang yang sering terjadi di masyarakat. Dengan adanya pengawasan yang ketat dan partisipasi aktif dari masyarakat, diharapkan pemilihan serentak 2024  yang akan datang dapat berjalan dengan lebih baik dan berkualitas.

Dalam penutup acara, Rini Juita kembali menekankan bahwa setiap individu memiliki peran penting dalam menjaga demokrasi. “Jangan biarkan uang menguasai suara kita. Mari bersama-sama kita berkomitmen untuk mengatakan ‘Tidak’ pada politik uang dan ‘Ya’ untuk pemilihan yang jujur,” ajaknya dengan penuh semangat.

Dengan peluncuran Kampung Pengawasan ini, Bawaslu Kabupaten Pasaman berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi pelaksanaan pemilihan. “Kami akan terus berupaya untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat, dan kami percaya bahwa bersama-sama kita bisa menciptakan perubahan yang positif,” tutup Rini Juita.